Kamis, 13 Oktober 2016
Astronomi
WOW!! Ada WNI Yang Sekolah Tingkat Doktoral Jurusan ASTROFISIKA
Beberapa hari yang lalu sempat membuka kanal TV Australia Plus (A+), tiba-tiba muncul berita dari Universitas New South Wales (NSWU) – aktivitas warga Indonesia - wanita, studi tingkat doktoral jurusan ASTROFISIKA.
Dalam hati, saya berkata : “Wow!”.
Ilmunya bukan tentang Bumi dan planet sekitarnya lagi, tapi isi alam semesta, Supermassive Black Hole, Quasar, Nebula, Gamma Ray Burst (GRB), Gelombang Gravitasi dan sebagainya. Tidak terbayang oleh kita, yang barangkali wawasannya sebatas Bumi dan atmosfir saja.
Dia mungkin satu-satunya wanita dari Indonesia yang khusus belajar astrofisika, jurusan yang mempelajari asal-usul Bintang, Kosmos dan isinya – termasuk didalamnya bintang NEUTRON, bintang yang memiliki berat massa yang besar 8 -20 kali jauh lebih besar dari massa Matahari kita. Disanalah, sangat mungkin asal-usul manusia leluhur kita.
Sebagian ilmuwan, apalagi astrofisikawan - tidak percaya, mahluk cerdas seperti manusia diciptakan di Bumi, karena sistem bintang (Tata Surya) kita tidak cukup persyaratannya untuk menghasilkan unsur kimia seperti Carbon dan elemen berat yang dibutuhkan sebagai bahan dasar DNA manusia. Bumi dan Tata Surya kita hanya bisa mendaur ulang saja.(Dr. Martin Rees).
Bumi sudah terima jadi adanya mahluk cerdas – tidak seperti yang dipikirkan pengikut Charles Darwin.
Kita adalah ‘alien’ sebenarnya. Bukan penduduk asli Bumi.
Sama saja, kita juga bukan penduduk asli Indonesia – karena penduduk asli Indonesia, ribuan tahun (atau puluhan ribu tahun) yang lalu dari species lain, bukan Homo Sapiens atau Homo Sapiens Sapiens. Salah satu contoh adalah Homo Floresiensis di Flores, makhluk ‘Hobbit’.
Ok, kembali lagi ke jalur.
Pernah lihat film INTERSTELLAR yang panjangnya hampir 3 jam?
Nah, itulah kira-kira yang dipelajari astrofisikawan.
Siapa warga Indonesia tersebut ?
Namanya ELIDA LAILIYA ISTIQAMAH.
Astrofisika digambarkan Elida sebagai cabang ilmu fisika yang membahas hal-hal di luar Bumi.
“Seperti bintang, planet, komet, galaksi dan benda-benda luar angkasa lainnya di Jagat Raya ini,” tutur kandidat doktor astrofisika di Universitas New South Wales (UNSW) Australia, di TV Australia plus.
Ia menerangkan, di antara bintang dan benda-benda luar angkasa itu tak sepenuhnya berisi ruang hampa. Beberapa dari mereka memiliki muatan.
ELIDA lulus dari UGM, ia meneliti salah satu jenis bintang, yaitu Bintang Neutron untuk program masternya.
Kini ia bersama timnya di NSWU meneliti AWAN MOLEKULER - yang berada di Galaksi kita, Bima Sakti.
“Karena AWAN MOLEKULER yang berbeda- beda kerapatannya itu, (bisa jadi) merupakan bakal calon bintang (suatu saat akan menjadi bintang). Berarti, akan ada bintang baru yang lahir atau bisa juga Nebula itu merupakan sisa-sisa ledakan besar (SUPERNOVA) yang terjadi di masa lalu. Nah, menarik kan?,” ujar Elida dikutip dari laman TV ABC.
NEBULA dan SUPERNOVA juga diisyaratkan dalam satu ayat di Kitab Mulia dalam surat ‘Ar Rahmaan’, (Yang Maha Penyayang) dalam frase ‘ Langit telah terbelah dan menjadi merah berkilauan'’ ( Qs,55:37).
Sedangkan Bintang bermassa besar seperti Bintang Neutron diisyaratkan pada surat Ath Thaariq (Bintang Spesifik Yang Datang Malam Hari) hanya satu ayat juga.
Di Australia ELIDA memiliki kesempatan untuk mengunjungi beberapa teleskop besar, diantaranya Coonabarabran, NSW - teleskop Mopra, serta ke Narrabri melihat ATCA (Australia Telescope Compact Array) dari dekat. Australia adalah salah satu, dari dua negara di dunia, yang menjalankan proyek canggih di bidang astronomi - yaitu Square Kilometre Array (SKA). Gabungan beberapa teleskop radio yang terintegrasi sehingga data yang dihasilkan akan memiliki resolusi berlipat dibandingkan teleskop yang pernah ada.
Mengagumkan bukan?
Ia termasuk harapan Indonesia untuk membawa kemajuan dibidang astronomi, ruang angkasa dan fisika bagi bangsa dimasa depan. Keahlian yang sangat langka. Dimana sebagian masyarakat Indonesia masih berkutat diseputar bentuk Bumi.
Oh ya, penutup.
‘Neutron Star Colission’, ‘Supermassive Black Hole’ dan ‘Starlight’ juga direkam dalam lagu yang sangat apik oleh kelompok band ‘ MUSE’ dari Inggris. Saya juga suka, kombinasi musik klasik, ‘rock’ dan sains.
Ilustrasi : Elida ditempat studinya, NSWU, di Australia, dan 'image' Neutron Star.

0 Response to "WOW!! Ada WNI Yang Sekolah Tingkat Doktoral Jurusan ASTROFISIKA"
Posting Komentar