Belajar Menggunakan Dan Mengenal Lebih Tentang Teleskop

Belajar Menggunakan Dan Mengenal Lebih Tentang Teleskop

Teleskop awal mulanya dibikin di Belanda pada 1600-an.Tapi kenapa Galileo yang terkenal? Soalnya Galileo yang pertama kali make Teleskop buat ngeliat benda-benda luar angkasa dan menyalurkan ilmunya.

Awalnya mungkin kalian kira teleskop itu fungsinya untuk membesarkan gambar. Tapi sebenernya itu salah.

Aslinya, Fungsi teleskop itu untuk mengumpulkan cahaya-cahaya.

Tapi secara tidak langsung, jika kau meluruskan gambar dari teleskop dengan lensa seperti misalnya lensa cekung, maka antum bakal ngeliat pembesaran berbeda-beda dalam ukuran tertentu;
Ini ilmu dasar dari teleskop :

1. Panjang Fokus
Panjang fokus adalah jarak dari lensa atau cermin ke titik fokusnya. Ini sangat diperlukan untuk mendapat pembesaran.

2. Aperture
Ini mungkin salah satu aspek yang paling kurang diperhatikan, padahal ini penting.
Aperture adalah besar diameter lensa/cermin sebuah teleskop. dan ini yang menentukan pembesaran terbaik dan pengumpulan cahaya sebuah teleskop. Jika antum punya teleskop yang panjang fokusnya mantep tapi aperturenya gak memadai, hasilnya bakal burem gambarnya.

3. Eyepiece/Okuler
Ini lensa cekung yang saya bilang tadi, fungsi Eyepiece juga buat ngatur pembesarannya dan meluruskan gambarnya agar bisa dilihat lebih mudah. Dan banyak tipe-tipenya.

4. Barlow Lens
Ini lensa pembantu lensa okuler agar dapat mendapat pembesaran lebih efektif.
Misalnya antum pakein barlow lens yang memperbesar ampe 2x ama eyepiece yang dapat membesarkan sampe 50x. hasilnya antum bakal dapet pembesaran 100x

Oke, sekarang ke tipe tipe teleskop 'w'

1. Refraktor
Refraktor adalah tipe teleskop yang memakai lensa cembung untuk mendapat pembesaran.
Tipe teleskop ini cukup ringan dan murah untuk bbrp tipe. Dan kualitas gambar Refraktor yang paling bagus diantara tipe-tipe teleskop lainnya.

Meskipun begitu, gambar bagtus dari Refraktor terkadang kadang agak 'meleset', membentuk bayangan biru dan merah disekitarnya sebagai hasil ke-melesetannya tersebut
Dan juga Refraktor mesti semakin panjang demi mendapat pembesaran yang lebih optimal, dan harus lebih lebar (diameternya harus lebih gede) demi mendapat pembesaran yang lebih baik.
Karena membuat lensa cembung sangat susah jika semakin besar, Refraktor akan menjadi tipe yang paling mahal jika specnya bagus.

2. Newtonian/Reflektor
Oke. Tadi itu masalah besar dari Refraktor. Tapi Pak Newton punya solusinya : Cermin!
Tipe Reflektor memakai cermin cekung demi mendapat pembesaran yang baik. Dan memantulkannya kesamping (ketempat eyepiecenya). Tipe ini salah satu tipe termurah jika ingin melihat teleskop dengan spec mantep. Dan gambarnya kadang kadang gak meleset. sehingga agak lebih jernih dalam warna.

Tapi kekurangannya si Reflektor, kualitasnya gak sebagus reflektor, dan dia sangat berat. dan juga panjang.

3. Catadioptric
Catadioptric adalah paduan teleskop dengan cermin cekung dan cembung. Yang paling populer dari tipe ini adalah Schmidt-Cassegrain Telescope (SCT)
SCT adalah salah satu tipe teleskop paling populer.

Kelebihannya SCT kecil, tapi specnya manteb. Jadi gampang dibawa kemana-mana. Dan juga sangat compatible untuk tipe teleskop berkomputer.

Kelemahannya, dia gambarnya paling jelek dari tipe lainnya

Kenapa?

Kalo Refraktor kan dia gambarnya langsung lewat lensa, Kalau reflektor agak berkurang kualitasnya gara-gara pake cermin. Kalau yang ini cukup berkurang karena dia pake perantara yang agak banyak, menyebabkan kualitas gambar semakin drop.

Sekarang tipe-tipe dudukan teleskop

1. Alt-azimuth
Tipe paling populer, mengatur secara horizontal dan vertikal.
Mau astrofotografi? saya gak saranin yang ini, soalnya ngetrack objek pake ini agak susah.

2. Equatorial
Tipe paling populer kedua dan paling disukai. Mengatur dengan RA dan DEC. Tipe ini sejalan dengan bagaimana langit ini ber'jalan'. Jadi kalo mau astrofotografi? silahkan 'w'
Dan sekarang, Tentang pembesaran.

Pembesaran bisa kita itun dengan membagi panjang fokus dengan panjang fokus eyepiecenya.
Misalnya, kita punya teleskop dengan panjang fokus 1000 mm. dan kita pake eyepiece 20 mm. Kita mau tau hasil pembesarannya berapa.

Caranya simpel, bagi panjang fokusnya dengan panjang fokus eyepiecenya. Hasilnya kita bakal dapet pembesaran 50x, terus tentang pembesaran paling berguna. Ini dihitung dari aperturenya. kalo pake inchi bisa dikira kirain dengan mengkalikan diameternya dengan 50. Kalau pake milimeter bisa dikalikan 2. Saya juga belum terlalu ngerti sih tentang urusan ini.

0 Response to "Belajar Menggunakan Dan Mengenal Lebih Tentang Teleskop"

Posting Komentar